Karangpucung, 26 September 2024 – Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor) Karangpucung tengah mempersiapkan Musyawarah Ranting Bersama, yang akan dilaksanakan di Gedung Sekretariat Bersama (Sekber) Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Karangpucung. Kegiatan ini merupakan agenda penting dalam rangka mendukung reorganisasi dan memperkuat sinergi antar pimpinan ranting GP Ansor di wilayah Kecamatan Karangpucung.
Musyawarah ini akan diikuti oleh sembilan ranting aktif, yaitu Ranting Tayem Timur, Sindangbarang, Surusunda, Ciporos, Pangawaren, Babakan, Bengbulang, Tayem, dan Karangpucung. Selain itu, Ranting Gunungtelu yang baru akan dibentuk juga turut hadir dalam rangka pembentukan struktur organisasinya. Musyawarah ini menjadi forum strategis bagi seluruh pimpinan ranting untuk memperbaharui kepemimpinan, memperkuat arah organisasi, serta mempererat jaringan antar ranting dalam upaya pengembangan organisasi di tingkat akar rumput.
Fokus Utama: Reorganisasi Pimpinan Ranting
Ketua PAC GP Ansor Karangpucung, Hendro Kusworo, menjelaskan bahwa musyawarah ini bertujuan untuk memfasilitasi pimpinan ranting yang akan melakukan proses reorganisasi. Proses ini diharapkan dapat menghasilkan pemimpin-pemimpin ranting yang solid, berkomitmen, dan siap bekerja dalam mewujudkan visi dan misi GP Ansor. "Musyawarah ranting ini merupakan wujud komitmen PAC GP Ansor Karangpucung dalam memfasilitasi setiap ranting untuk lebih baik lagi dalam hal kepemimpinan dan pengelolaan organisasi," ujar Hendro.
Ia juga menambahkan bahwa reorganisasi merupakan bagian penting dari regenerasi di tubuh organisasi. “Kami berharap para pimpinan ranting yang terpilih nantinya dapat memberikan energi baru dalam memajukan program-program GP Ansor di tingkat lokal, khususnya dalam menghadapi tantangan-tantangan di masa depan,” tambahnya.
Instruksi Jelas untuk Kepentingan Organisasi
Dalam sambutannya, Hendro Kusworo juga mengingatkan seluruh peserta musyawarah mengenai pentingnya menjaga orientasi dan integritas dalam memimpin organisasi. Ia menegaskan bahwa keputusan dan instruksi dalam organisasi harus didasarkan pada kepentingan bersama, bukan atas dasar kepentingan pribadi atau kelompok. "Instruksional adalah yang berkaitan dengan kepentingan organisasi, bukan kepentingan pribadi untuk memuaskan syahwat kepentingan,” ungkap Hendro dengan nada tegas.
Pernyataan ini mengacu pada komitmen GP Ansor untuk tetap fokus pada pengembangan organisasi yang solid dan berintegritas. Dengan menjaga netralitas dan komitmen pada tujuan organisasi, Hendro berharap GP Ansor Karangpucung bisa terus menjadi kekuatan moral dan sosial yang memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Netralitas di Tengah Pilkada Serentak
Tak hanya itu, Hendro Kusworo juga menyinggung pentingnya netralitas GP Ansor dalam menghadapi tahun politik. Ia menekankan bahwa selama proses Pilkada serentak yang akan berlangsung, seluruh atribut dan seragam Ansor Banser di wilayah PAC Karangpucung tidak diperbolehkan terlibat dalam kegiatan politik praktis. Hal ini untuk menjaga marwah organisasi sebagai gerakan sosial keagamaan yang berorientasi pada pelayanan umat dan menjaga stabilitas sosial di masyarakat.
"Seluruh atribut dan seragam Ansor Banser PAC Karangpucung tidak diperbolehkan ikut serta dalam kegiatan politik. Kita harus tetap netral dan menjaga keutuhan organisasi," tegas Hendro.
Harapan Musyawarah Ranting Bersama
Musyawarah Ranting Bersama ini diharapkan dapat menghasilkan kepengurusan yang lebih kuat dan solid, serta memperkuat koordinasi antar ranting dalam menghadapi tantangan-tantangan di tingkat lokal. Selain itu, dengan adanya reorganisasi di beberapa ranting, diharapkan setiap ranting bisa lebih efektif dalam menjalankan program-program yang berorientasi pada pemberdayaan pemuda dan masyarakat.
Dengan pelaksanaan musyawarah ini, GP Ansor Karangpucung semakin menegaskan posisinya sebagai salah satu pilar penting dalam menjaga kebhinekaan dan kerukunan di tengah masyarakat. Harapan besar disematkan kepada para pimpinan ranting yang baru agar dapat terus berinovasi dan berkontribusi nyata bagi pembangunan desa serta memperkuat peran Ansor dalam membina pemuda di wilayah masing-masing.
Musyawarah ini juga menjadi simbol dari komitmen organisasi untuk terus menjaga nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan gotong royong, sesuai dengan prinsip-prinsip yang diusung oleh GP Ansor dan Nahdlatul Ulama.



